TUGAS PERTEMUAN 3 | Bentuk Profesionalisme Profesi Dalam Bidang IT dan Non IT
Jelaskan bagaimana bentuk Profesionalisme dalam Profesi
seperti : polisi, hakim, dokter, programmer, data entri operator, database
administrator dan sebagainya.
1.
Profesionalisme Polisi
Kepolisian Negara Republik Indonesia (polri) merupakan
lembaga yang dimiliki oleh negara guna untuk menjaga ketertiban dan keamanan
dalam negeri. Polri merupakan bagian dari birokrasi pemerintahan yang
difungsikan sebagai penegak hukum dan pemelihara ketertiban umum. Pada tahun
2000 kelembagaan TNI dan POLRI telah resmi terpisah, yang semula antara TNI dan
POLRI tergabung dalam satu kesatuan kelembagaan yang dulu yaitu Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Sejak saat itu, setelah resmi terpisah
dari kelembagaan yang lama Polri memegang kekuasaan penuh didalam urusan
keamanan di dalan negeri. Keberadaan Polri sebagai lembaga begaa yang memiliki
kemandirian dan memiliki kewenangan untuk mengatur, merencanakan dan membiayai
kelembagaanya sendiri. Untuk menjadi suatu lembaga yang memiliki kemandirian
adalah langkah awal untuk menuju Profesionalisme Polri.
Maksut dari profesionalisme Polisi merupakan suatu tindakan yang
berdasarkan atas keahlian dan kemampuan tertentu yang diperoleh melalui proses
pendidikan khusus dan dilaksanakan sesuai ketentuan kode etik profesi Polri.
Sikap profesionalisme pada polisi tercantum dalam UU (pasal
30 ayat 4 UU No. 20 tahun 1982. Tentang ketentuan pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia).
Fungsi melayani masyarakat adalah tugas yang harus dijalankan oleh aparat
kepolisian. Dalam menjalankan tugas polri secara umum terbagi atas beberapa
fungsi satuan tugas, yang masing-masing memiliki tugas dan kewaijiban
sesuai bidang tingkatanya. Adapun fungsi satuan tugas yang di emban polri antara
lain:
- Fungsi Intelijen
- Fungsi Reserse
- Fungsi Samapta
- Fungsi Lalulintas dan
- Fungsi Bimbingan Masyarakat
Diambil dari sudut pandang masyarakat akan profesi Polisi
yang Profesional adalah Polisi yang mampu memberikan bimbingan, petunjuk,
bantuan dan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan
masyarakat paling bawah hingga kalangan atas. Serta tidak mempersullit ketika
masyarakat meminta bantuan akan tetapi menerimanya dengan penuh persahatan dan
tidak pandng bulu.
2.
Profesionalisme Hakim
Profesi Hakim adalah profesi dengan pekerjaan kemanusiaan
yang tidak boleh jatuh ke dalam dehumanizing yang bersifat logic mechanical
hingga dapat terperosok pada jurang alienasi hukum dari manusia dan kemanusiaan
itu sendiri.
Sementara itu, dalam ranah etika, kode etik hakim yang
dimaksudkan untuk memelihara, menegakkan dan mempertahankan disiplin profesi.
Ada beberapa unsur disiplin yang diatur, dipelihara, dan ditegakkan atas dasar
kode etik adalah sebagai berikut:
1. Menjaga, memelihara agar tidak
terjadi tindakan atau kelalaian profesional.
2. Menjaga dan memelihara integritas
profesi.
3. Menjaga dan memelihara disiplin,
yang terdiri dari beberapa unsur yaitu :
a.
Taat pada ketentuan atau aturan hukum.
b.
Konsisten.
c.
Selalu bertindak sebagai manajer yang baik dalam mengelola perkara,
mulai dari pemeriksaan berkas
sampai pembacaan putusan.
d.
Loyalitas.
Lebih jauh dalam kode etik hakim atau biasa juga disebut
dengan Kode Kehormatan Hakim disebutkan, bahwa hakim mempunyai 5 (lima) sifat,
baik di dalam maupun di luar kedinasan. Adapun yang dimaksud dengan dalam
kedinasan meliputi sifat hakim dalam persidangan, terhadap sesama rekan,
bawahan, atasan, sikap pimpinan terhadap sesama rekan hakim, dan sikap terhadap
instansi lain.
Di luar kedinasan mencakup sikap hakim sebagai pribadi, dalam rumah tangga, dan dalam masyarakat.
Di luar kedinasan mencakup sikap hakim sebagai pribadi, dalam rumah tangga, dan dalam masyarakat.
Adapun
lima perlambang sifat hakim tersebut tercakup di dalam logo hakim sebagai
berikut:
1. Sifat Kartika (bintang) melambangkan
ketakwaan hakim pada Tuhan Yang Maha Esa dengan kepercayaan masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang beradab.
2. Sifat Cakra (senjata ampuh penegak
keadilan) melambangkan sifat adil, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
Dalam kedinasan, hakim bersikap adil, tidak berprasangka atau memihak,
bersungguh-sungguh mencari kebenaran dan keadilan, memutuskan berdasarkan
keyakinan hati nurani, dan sanggup mempertanggung jawabkan kepada Tuhan. Di
luar kedinasan hakim bersifat saling menghargai, tertib dan lugas, berpandangan
luas dan mencari saling pengertian.
3. Candra (bulan) melambangkan kebijaksanaan
dan kewibawaan. Dalam kedinasan, hakim harus memiliki kepribadian, bijaksana,
berilmu, sabar, tegas, disiplin dan penuh pengabdian pada profesinya. Di luar
kedinasan, hakim harus dapat dipercaya, penuh rasa tanggung jawab, menimbulkan
rasa hormat, anggun, dan berwibawa.
4. Sari (bunga yang harum)
menggambarkan hakim yang berbudi luhur dan berperilaku tanpa cela. Dalam
kedinasannya ia selalu tawakal, sopan, bermotivasi meningkatkan pengabdiannya,
ingin maju, dan bertenggang rasa. Di luar kedinasannya, ia selalu berhati-hati,
sopan dan susila, menyenangkan dalam pergaulan, bertenggang rasa, dan berusaha
menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya.
5. Tirta (air) melukiskan sifat hakim
yang penuh kejujuran (bersih), berdiri di atas semua kepentingan, bebas dari
pengaruh siapapun, tanpa pamrih, dan tabah. Sedangkan di luar kedinasan, ia
tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan dan kedudukannya, tidak berjiwa aji
mumpung dan senantiasa waspada.
3.
Profesionalisme Dokter
Disadari
atau tidak apabila dokter praktik di beberapa tempat (lebih dari tiga tempat)
maka secara profesional dokter ini sebenarnya sudah mengabaikan ketepatan waktu
penyelenggaraan praktik yang sudah diumumkan pada papan nama praktik baik di
rumah secara pribadi maupun dirumah sakit.
Sebagai
contoh dokter X praktik di rumah sakit A dengan jumlah pasien yang ada telah
melewati batas waktu yang ditetapkan, padahal di tempat praktik yang lain
dokter tersebut telah ditunggu oleh pasien yang datang tepat waktu sesuai
jadwal praktik yang tercantum di tempat praktik di rumahnya. Akibatnya dokter
tersebut akan memberikan pelayanan secara terburu-buru di rumah sakit A
sehingga kerawanan terjadinya kesalahan / malpraktik akan lebih besar.
Dokter
dituntut untuk selalu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan
profesionalisme berkelanjutan, yang dilakukan secara periodik dan
berkesinambungan di masa mendatang. Dengan demikian setelah surat tanda
regristasi (STR) yang dia punyai habis masa berlakunya.Ketika harus mengurus
pembaruan STR, tidak terlalu sulit untuk mendapat sertifikat kompetensi yang
akan menjadi dasar untuk penerbitan Surat Izin Praktik baru.
Kendatipun
demikian, untuk menjadi seorang dokter yang baik dan profesional minimal dalam
dirinya harus terdapat beberapa hal dibawah ini;
·
Terbuka
: dokter yang profesional adalah sosok yang terbuka pada pasiennya. Dengan kata
lain, dia mau memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan seorang pasien,
baik diminta ataupun tidak. Dokter juga mampu memberikan penjelasan dengan baik
dan benar. Tidak ada keterangan yang sengaja ditutup-tutupi sehingga pasien
tahu pasti apa masalah yang dialaminya.
·
Bersedia
mendengarkan pasien : dokter juga hendaknya mau mendengarkan keluhan dan
menanggapi pertanyaan pasiennya. Dengan kata lain, komunikasi yang terjalin
tidak berlangsung satu arah atau sepihak saja. Dokter tidak hanya memberikan
instruksi, tapi alangkah baiknya menampung dan memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi pasien.
·
Punya
waktu cukup : agar dapat memberikan informasi yang lengkap dan bisa
mendengarkan keluhan pasiennya, tentunya dokter butuh waktu yang cukup. Memang
persoalan waktu adalah sesuatu yang relatif. Artinya, ada yang merasa perlu
punya waktu panjang, tapi ada juga yang merasa cukup beberapa menit saja untuk
melayani pasien.
Terpenting
di sini dokter harus selalu menambah ilmu sebab pasien juga terbuka untuk
belajar melalui media cetak/media elektronik yang sudah mengglobal.
4.
Profesionalisme Programmer
Seorang programmer biasanya bertugas untuk
mengimlementasikan suatu system dengan keahliannya dalam bahasa pemprograman
Sebagai salah satu bentuk profesionalismenya, maka seorang programmer harus
mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain:
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada
pembuatan program komputer.
- Pengetahuan programer cukup
terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan
bahasa-bahasa program yang diperlukan.
- Pekerjaan programer sifatnya
teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.
- Pekerjaan programer tidak
menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram
dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.
Seorang
programer tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia
perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya
atau user; ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya :
hacker, cracker, dll).
5.
Profesionalisme Data Entri Operator
a. Seorang data entry operator harus
menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya
b. Seorang data entry operator harus
mampu mengkonvensi ilmu menjadi keterampilan
c. Seorang data entry operator harus
menjunjung tinggi etika dan intergritas profesi
d. Seorang data entry operator harus
bertanggung jawab dalm menjalankan tugas seorang dat entry
e. Seorang data entry operator harus
menguasai materi yang diberikan dan menyeleksi yang akan diinput
6.
Profesionalisme Database Administrator.
Skill yang harus
dimiliki seorang DBA :
ü Backup
Recovery
ü Database
Security
ü Availibilty
Management
ü Database
Performance Tuning
ü Integrity
of Data
ü Developer
Assistant
Untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang DBA harus memiliki kemampuan sebagai
berikut :
ü Memiliki
pengetahuan mengenai database yang digunakan, termasuk juga tools dan
utilities-nya.
ü Memiliki
pemahaman mengenai design database
ü Memiliki
kemampuan tuning dan monitoring terhadap database
ü Memiliki
kemampuan backup dan recovery
ü Memiliki
pengetahuan mengenai security management
ü Kemampuan
dasar seorang IT-Pro harus dimilki
ü Kemampuan
komunikasi, teamwork, dan negosiasi
ü Kemampuan
problem-solving dan analytical yang bagus
ü Familiar
dengan bahasa manipulasi utama dan prinsip dari perancangan database
ü Fleksibilitas
dan adaptabilitas
ü Kemampuan
organisasional yang bagus
ü Mampu
untuk bekerja dibawah tekanan pada deadline yang sempit
ü Business
awareness dan mengerti keperluan bisnis dari IT
ü Kemauan
untuk tetap up to date dengan perkembangan teknologi baru
ü Komitmen
untuk melanjutkan professional development
ü Mengerti
perundang-undangan informasi, contoh Data Protection Act
Beberapa dalam hal-hal
yang harus dipatuhi sebagai DBA(database administrator)
§ Mampu
menjaga kerahasiaan data
§ Mampu
beradaptasi dengan berbagai management system database
§ Memahami
jenis data dan mekanismenya
§ Bisa
menganalisa suatu management sytem database dengan cara yang baik
§ Mempunyai
sikap yang tegas
§ Memberi
wewenang kepada pihak tertentu
§ Tidak
boleh membeberkan informasi kelemahan system
§ Tidak
mempublikasikan tentang management system
7.
Profesionalisme
Pilot
Etika profesi seorang pilot antara lain:
ü Seorang pilot dituntut harus tenang
dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin
akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang
meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan
selesai dengan selamat.
ü Seorang pilot harus memiliki
ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan
pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya
meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang
pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal
dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot
tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
ü Seorang pilot dituntut untuk
memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya,
misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak
sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa
mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.
ü Seorang pilot tidak boleh
menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan
justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.
ü Seorang pilot harus memiliki
konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh
pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang
berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan
diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam
keselamatan
ü Seorang pilot diharuskan memiliki
sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam
melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak
mau dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
ü Seorang pilot harus memiliki jiwa
yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat
seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika
memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap
tinggi.
8.
Profesionalisme
Chef
Seorang professional Chef pastinya memiliki keahlian tinggi
dalam memasak, dan bukan hanya itu saja, namun tercermin dari sikap dan
perilaku dia dalam memasak atau memperlakukan bahan bahan untuk membuat
masakan. Seorang chef harus higienis, rapi, menggunakan seragam dan peralatan
yang tepat sebelum membuat masakan. Mereka harus bisa menjadi role model atau
panutan bagi bawahannya. Seorang professional chef harus memerhatikan hal-hal
seperti dibawah ini :
- Memasak dengan cepat, gesit dan
rapi. Seorang koki harus memiliki kecepatan dalam memasak, namun kecepatan
tersebut juga harus diimbangi dengan hasil yang maksimal.
- Tidak menggunakan bahan dengan
kualitas rendah. Kualitas bahan yang digunakan mempengaruhi kualitas
masakan yang dibuat, seorang koki tidak boleh menggunakan bahan
berkualitas rendah karena akan membuat rasa serta kualitas masakan
tersebut menjadi buruk sehingga konsumen atau penikmat masakan tersebut
merasa dirugikan.
- Tidak menggunakan alas yang
buruk untuk masakan. Alas atau tempat yang digunakan koki untuk memasak
ataupun untuk menyajikan hidangan harus berkualitas tinggi selain untuk
menjaga kebersihan masakan juga untuk membuat hasil masakan menjadi lebih
maksimal.
- Tahu teknik masak. Dengan
adanya teknik memasak yang dimiliki seorang koki, hasil masakan akan
menjadi lebih maksimal baik rasa maupun kebersihannya. Selain itu, dengan
menggunakan teknik memasak hidangan akan lebih cepat dibuat.
- Memeperhatikan kebersihan
masakan. Sebuah masakan tidak cukup hanya memiliki rasa enak. Selain rasa
enak yang dimiliki, sebuah masakan juga harus mengedepankan unsur
kebersihan, karena tanpa adanya kebersihan pada sebuah masakan, masakan
tersebut hanya akan menjadi sumber penyakit pada orang yang menikmatinya.
- Estetika yaitu keindahan yang
berkaitan dengan penampilan hidangan yang tersaji yang didasari oleh kreativitas
juru masak. Setiap koki memiliki kreativias sendiri dalam menyajikan
hidangannya. Dalam menyajikan hidangannya seorang koki harus memperhatikan
unsur keindahan agar hidangan tersebut terkesan profesional dan enak untuk
dilihat.
9. Profesionalisme Teller
Sebagian besar masyarakat menilai citra suatu
bank melalui penampilan, pelayanan dan pengetahuan para pegawai di front
office. Peran pegawai front office sangat besar bagi pelayanan bank kepada
masyarakat dan sekaligus mengandung potensi risiko yang besar pula. Oleh karena
itu Manajemen Bank menaruh perhatian yang besar terhadap kompetensi,
profesionalisme dan integritas staff mereka di front office, antara lain
Teller/Kasir, Customer Service dan staff lain yang berhadapan langsung dengan
para nasabah ataupun calon nasabah.
Pada
jaman sekarang, umumnya perbankan menerapkan sistem teller. Apa itu sistem
teller? Sistem teller adalah sistem pelayanan kepada nasabah dalam bertransaksi
dengan bank, pada tiap counter dilayani oleh seorang petugas bank, yaitu
Teller.
Teller disebut juga
sebagai kuasa kas terbatas, karena dapat melakukan transaksi secara langsung
dalam jumlah uang terbatas. Teller bertanggung jawab atas transaksi kas antara
bank dengan nasabahnya.
ü Mampu melayani
nasabah dengan prima
ü Mampu melayani
nasabah dalam bertransaksi terkait dengan produk-produk dan jasa yang diberikan
BPR
ü Mampu mendeteksi
keaslian uang
ü Mampu menghitung
uang secara manual maupun dengan alat
ü Mampu menangani
uang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
ü Mampu melakukan
pencatatan dan pelaporan perkasan
ü Mampu melaksanakan
program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU & PPT)
ü Mampu mematuhi
ketentuan dalam UU Perbankan.
10. Profesionalisme
Pramugari/Pramugara
ü Teliti
Sebelum
penerbangan, pramugari memeriksa peralatan seperti alat pemadam kebakaran,
pertolongan pertama dan tabung oksigen. Pramugari harus memastikan bahwa
peralatan tersebut lengkap adanya disetiap kursi penumpang. Selain itu,
pramugari akan memeriksa persediaan makanan dan minuman sebelum lepas landas.
ü Ramah
Dalam
kondisi hati yang tidak baik sekalipun, pramugari harus tetap bersikap ramah
kepada para penumpang pesawat. Senyum, sapa dan salam merupakan hal wajib bagi
pramugari. Ketika menyambuat para penumpang masuk kedalam pesawat, pramugari
menyambut dengan sikap ramah dengan senyum manis. Karena pramugari – pramugari
ini wajib menciptakan kesan pertama yang baik, kesan pertama merupakan hal yang
penting.
ü Sabar dan tegas.
Pramugari
harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi berbagai macam latar
belakang sifat dan pribadi penumpang yang berbeda – beda. Seringkali ditemukan
penumpang yang masih saja belum memasang sabuk pengaman atau masih mengaktifkan
dan mengoperasikan telepon genggamnya, padahal pesawat sudah siap untuk take
off. Disinilah kesabaran dan ketegasan menjadi seorang pramugari harus ditunjukkan,
dengan sabar dan tegas pramugari haruslah menegur penumpang tersebut. Dan dalam
menegurnyapun pramugari harus tetap bersikap sopan dan santun.
ü Bekerjasama
Pekerjaan
akan terasa lebih mudah bila dilakukan besama – sama. Salah satu hal tersulit
adalah pada saat boarding. Pada saat itu penumpang secara bersamaan melakukan
boarding barang – barang ke overhead bin pesawat. Walaupun proses boarding
dapat dilakukan oleh penumpang itu sendiri. Tetapi akan lebih pramugari
membantu penumpang memasukkan barang di bagasi dan membantu kebutuhan
khusus seperti anak-anak atau para manula.
ü Koordinasi yang baik
Pramugari
merupakan mata dan telingan bagi pilot. Karena pilot tidak dapat mengecek
bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang. Koordinasi dan komunikasi yang
baik harus tercipta dengan baik antar awak pesawat. Contoh kecil namun fatal
adalah misalkan ada penumpang yang masih berada di toilet padahal pesawat sudah
bersiap – siap untuk take off, pilot tentu saja tidak akan tahu bahwa ada satu
pesawatnya yang belum berada dikursi penumpangnya. Pramugari segera mengabari
pilot bahwa masih ada satu penumpang yang di toilet sehingga pilot dapat
menghentikan pesawat.
ü Memperhatikan kenyamanan penumpang
Selama
penerbangan, pramugari menawarkan minuman dan makanan ringan kepada penumpang.
Pramugari akan melihat kenyamanan penumpang termasuk menjawab pertanyaan,
membagikan headphone dalam penerbangan dan menawarkan selimut atau bantal.
Dalam keadaan darurat, seorang pramugari akan mengarahkan penumpang dan
mengelola pertolongan pertama yang diperlukan.
ü Memastikan keselamatan penumpang
Berada di
ketinggian yang tidak biasa, membuat sebagian penumpang merasa pusing bahkan
mual. Pramugari membantu dengan memberikan obat kepada penumpang. Selain itu,
bila kondisi pesawat tiba – tiba dalam keadaan yang kurang bagus, seperti
turbulance, pendaratan darurat pramugari tidak boleh terlihat panik dan wajib
menenangkan para penumpangnya. Pramugari wajib mendahulukan keselamatan para
penumpang apabila pesawat dalam keadaan emergency.
ü Salam dan terima kasih
Ketika pesawat bersiap landing,
pramugari kembali memastikan semua penumpang dalam keadaan memakai sabuk
pengamannya. Dan kembali koordinasi dengan pilot bahwa kabin penumpang sudah
aman dan siap mendarat. Ketika pendaratan dan penumpang bersiap – siap
turun dari kabin, pramugari kembali memberikan senyum salam perpisahan dan
ucapan terima kasih.
Pilihlah
satu profesi bidang IT dan satu profesi bidang Non-IT
1.
Profesi
Bidang IT : WEB DESIGNER
·
Reliability / Reliabilitas.
Seorang
web designer memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa proyeknya bisa selesai
dan bisa digunakan oleh kliennya. Apabila seorang web designer memiliki
keragu-raguan atas kemampuannya menyelesaikan sebuah proyek, ia wajib
menginformasikan hal tersebut di awal pengerjaaan.
·
Confidentiality / Kerahasiaan.
Dalam
sebuah proyek website, seorang web desainer pasti akan menggunakan akses code
dan username untuk berbagai hal ( CMS, CPanel, Spanel, FTP ) yang bisa
didapatkan dari klien ataupun dari perusahaan hosting. Merupakan kewajiban web
designer untuk menyimpan baik data tersebut selama proyek berlangsung dan
MELAKUKAN SERAH TERIMA RESMI DATA – DATA TERSEBUT setelah proyek konstruksi
selesai.
·
Usability / Kedaya guna-an
Sebuah website harus dibuat supaya
useful / berguna, bukan terserah keinginan kliennya.
Pertama,
fungsi – fungsi yang ada di situs harus bisa berguna bagi pengunjung dan bagi
klien.
Kedua,
web designer WAJIB untuk melatih kliennya untuk menggunakan situs tersebut.
Bahkan untuk hal – hal kecil seperti membuat email atau login ke CPanel /
SPanel.
Ada
bagusnya untuk investasi waktu anda membuat user manual yang standar dan
tinggal diserahkan kepada klien setelah proyek selesai.
·
Longevity / Keabadian
Setelah
sebuat website selesai, tugas anda dan klien anda baru selesai SETENGAH.
Karena
supaya sebuah website bisa berfungsi awet ada beberapa persyaratan wajib.
Yaitu:
·
Keterlibatan klien dan,
·
SEO (Search engine optimization), website yang tidak
diupdate / interaktif akan dilupakan oleh kliennya dan website yang tidak
melakukan SEO akan sepi pengunjung.
2.
Profesi
Bidang Non-IT : JURNALIS
Profesionalisme jurnalisme
adalah nilai-nilai profesional yang
diterapkan pada praktek jurnalisme yang mana nilai-nilai tersebut
disepakati dan diakui secara kolektif. Individu dan kolektif jurnalis merupakan
pelaku dari profesionalisme jurnalisme. Profesionalisme merupakan salah
satu kunci bagi media untuk dapat menjalankan fungsi
sosial media masa. Media yang profesional yang mampu memproduksi
jurnalisme yang baik. Tujuan utama jurnalisme adalah menyediakan informasi
yang diperlukan orang agar bebas
dan bias mengatur diri sendiri.
Jurnalisme merupakan praktek profesional: pemberian
layanan yang didasarkan pada keterampilan yang spesifik pada basis teoritis atau
pengetahuan ilmiah, dilakukan oleh individual profesional dan diawasi oleh
organisasi profesional. Jurnalisme harus berpatokan pada sembilan elemen
jurnalisme Untuk memenuhi fungsi media
(Kovach dan Rosentiel,
2001:6) yaitu, (1) menginformasikan kebenaran, (2) loyalitas
utama jurnalisme pada warga, (3) esensi
jurnalisme adalah verifikasi, (4) jurnalis
harus menjaga independensi (5) jurnalisme harus berlaku sebagai
pemantau kekuasaan, (6) jurnalisme sebagai forum publik, (7)
jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting, menarik
dan relevan, (8) jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan
proporsional (9) para jurnalis mengikuti
hati nurani.
Sembilan elemen jurnalisme
ini tersirat di dalam kode etik junalistik. Ketika para jurnalis melaksanakan
tugas sesuai dengan kode etik berarti
para jurnalis telah bekerja secara professional.
Komentar
Posting Komentar